Rabu, Mac 31

Rokok ada sel darah babi


ROKOK bukan sahaja berbahaya tetapi kini timbul isu kandungan darah babi di dalamnya.


KUALA LUMPUR - Seorang pakar akademik dari Australia semalam mendedahkan satu hasil kajian di Belanda baru-baru ini yang mendakwa menemui sel darah merah babi sebagai kandungan penyekat bahan kimia dalam puntung rokok.

Profesor Simon Chapman dari Universiti Sydney dilaporkan berkata, kajian itu mendapati babi digunakan dalam 185 jenis industri termasuk penemuan sel darah merah haiwan itu dalam penapis (filter) rokok.

Kenyataan beliau yang disiarkan oleh akhbar Daily Telegraph kelmarin menjelaskan, hasil kajian tersebut pastinya mengejutkan perokok yang beragama Islam serta Yahudi yang diharamkan memakan babi.

Menurutnya, setakat ini satu jenama rokok yang dijual di Greece telah didapati mengandungi darah babi.

Ikuti berita selanjutnya di KOSMO!




Ahad, Mac 28

ISU SEMASA: UMNO DAN PAS BERSATU?????

Oleh: Zolkharnain Abidin

Perkasa mengusulkan supaya PAS dan Umno berbincang untuk menjaga kepentingan Melayu.

Maksudnya, bagi Perkasa selama negara ini diperintah Umno (BN), Melayu tidak terbela. Umno memerlukan PAS bersamanya, barulah Melayu terbela mengikut perlembagaan.

Sekali pandang cadangan ini macam bagus. Tapi kalau pandang kali kedua, cadangan ini nampak kurang cerdik. Pencadangnya tidak berminda strategik, minda 70 an.

Bagaimana nak bela Melayu? Dengan cium keris atau dengan jadi MP bebas?

Melayu boleh terbela bukan dengan bekerjasama dengan Umno tetapi dengan menumbangkan Umno. Kalau mahu Melayu terbela, PAS tidak perlu berbincang dengan Umno tetapi dengan memperkukuhkan Pakatan Rakat.

Apa yang Umno ada untuk membela Melayu? Umno nak bela Melayu dengan cium keris, beli kapal selam tak boleh selam atau terbang dengan jet tanpa enjin? Dengan gaya hidup penjajah, dengan gelumangan rasuah atau dengan politik ‘boleh apa sahaja’?

Melayu terbela dengan keadilan, kebertanggungjawaban dan ketelusan. Meletak harapan kepada Najib dengan Rosmah untuk membela Melayu sama seperti meletak harapan kepada memerang untuk mengawal kolam ikan keli.

Orang Melayu ada al-Quran, tetapi itu diketepikan. Selama Umno berkuasa, pernahkah Umno melayan al-Quran melebihi layanannya sekadar memusabaqahkan kitab suci itu?

Umno bising apabila ada pemimpin PR yang baca al-Quran dalam ceramah, tetapi pernahkah Umno bising terhadap remaja yang tidak pernah baca al-Quran dimana-mana?

Daripada berkering tekak berkeriyau berteriak soal membela Melayu, lebih baik berhabis-habisan berfikir membela Islam. Bukan Islam acuan Umno tetapi Islam wahyuan Ilahi.

Mengapa perlu berpusing kepala berbimbang negara ini jatuh ke tangan Cina atau India? Apa masalahnya dengan Cina dan India? Adakah Melayu lebih mulia daripada Cina dan India? Kalau Cina dan India mampu mengembangkan Islam di negara ini, mengapa orang Melayu perlu bersusah hati?

Kalau Cina dan India lebih berpegang dengan Islam, biarkan mereka memerintah negara ini berbanding negara ini diperintah oleh Melayu jika Islamnya entah kemana.

Kalau di zaman Abdullah ada juga bunyi Islamnya walau pun Islam Hadhari, namun zaman Najib, bunyi Islamnya pun sudah lenyap.

Betulkah jika negara ini jatuh ke tangan India dan Cina, orang Melayu merempat? Malaysia akan jadi macam Singapura? Umno jangan lupa bahawa Singapura jadi begitu angkara Umno, angkara Melayu Umno. Umno lupa?

Aaahhhh… daripada berbincang dengan Umno lebih baik berkawan dengan DAP. Seburuk-buruk Lim Guan Eng, sehingga kini dia belum terbukti rasuah. Sebaik-baik pemimpin Umno, hah… rasuah sampai sesak hidung rakyat untuk bernafas.

Sabtu, Mac 27

UBM: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Oleh Ustaz Abdullah Taslim

Setiap orang yang telah berkeluarga, tentu menginginkan kebaikan dan kebahagiaan dalam kehidupannya bersama istri dan anak-anaknya. Hal ini sebagai perwujudan rasa cintanya kepada mereka, yang kecintaan ini merupakan fitrah yang Allah tetapkan pada jiwa setiap manusia. Allah Ta’ala berfirman,

{زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ}

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS Ali ‘Imran:14).

Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan isteri dan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya.

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوّاً لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ}

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” (QS At Taghaabun:14).

Makna “menjadi musuh bagimu” adalah melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala[1].

Salah Menempatkan Arti Cinta dan Kasih Sayang

Kita dapati kebanyakan orang salah menempatkan arti cinta dan kasih sayang kepada istri dan anak-anaknya, dengan menuruti semua keinginan mereka meskipun dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, yang pada gilirannya justeru akan mencelakakan dan merusak kebahagiaan hidup mereka sendiri.

Sewaktu menafsirkan ayat tersebut di atas, Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata: “…Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Ta’ala memperingatkan hamba-hamba-Nya agar (jangan sampai) kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Allah telah memotivasi hamba-hamba-Nya untuk (selalu) melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya…”[2].

Oleh karena itulah, seorang kepala keluarga yang benar-benar menginginkan kebaikan dalam keluarganya hendaknya menyadari kedudukannya sebagai pemimpin dalam rumah tangganya, sehingga dia tidak membiarkan terjadinya penyimpangan syariat dalam keluarganya, karena semua itu akan ditanggungnya pada hari kiamat kelak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“ألا كلكم راع وكلكم مسئول عن رعيته، … والرجل راع على أهل بيته وهو مسئول عنهم”

Ketahuilah, kalian semua adalah pemimpin dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya … Seorang suami adalah pemimpin (keluarganya) dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (perbuatan) mereka“[3].

Cinta sejati yang abadi

Seorang kepala keluarga yang benar-benar mencintai dan menyayangi istri dan anak-anaknya hendaknya menyadari bahwa cinta dan kasih sayang sejati terhadap mereka tidak diwujudkan dengan hanya mencukupi kebutuhan duniawi dan fasilitas hidup mereka. Akan tetapi yang lebih penting dari semua itu pemenuhan kebutuhan rohani mereka terhadap pengajaran dan bimbingan agama yang bersumber dari petunjuk al-Qur-an dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah bukti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya, karena diwujudkan dengan sesuatu yang bermanfaat dan kekal di dunia dan di akhirat nanti.

Karena pentingnya hal ini, Allah Ta’ala mengingatkan secara khusus kewajiban para kepala keluarga ini dalam firman-Nya,

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ}

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (QS at-Tahriim:6).

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata, “(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu”[4].

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Memelihara diri (dari api neraka) adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, serta bertaubat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak (dari api neraka) adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka (syariat Islam), serta memaksa mereka untuk (melaksanakan) perintah Allah. Maka seorang hamba tidak akan selamat (dari siksaan neraka) kecuali jika dia (benar-benar) melaksanakan perintah Allah (dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawa kekuasaan dan tanggung jawabnya”[5].

Demikian juga dalam hadits yang shahih ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan radhiyallahu ‘anhuma masih kecil, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hekh hekh” agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah?”[6].

Imam Ibnu Hajar menyebutkan di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke mesjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat (bagi mereka), serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, (yaitu dengan) melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama), meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat, agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut[7].

Kemudian, hendaknya seorang kepala keluarga menyadari bahwa dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala ini, berarti dia telah mengusahakan kebaikan besar dalam rumah tangga tangganya, yang dengan ini akan banyak masalah dalam keluarganya yang teratasi, baik masalah di antara dia dengan istrinya, dengan anak-anaknya ataupun di antara sesama keluarganya. Bukankah penyebab terjadinya bencana secara umum, termasuk bencana dalam rumah tangga, adalah perbuatan maksiat manusia? Allah Ta’ala berfirman,

{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ}

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS asy-Syuura:30).

Inilah makna ucapan salah seorang ulama salaf yang mengatakan, “Sungguh (ketika) aku bermaksiat kepada Allah, maka aku melihat (pengaruh buruk) perbuatan maksiat tersebut pada tingkah laku istriku…“[8].

Dan barangsiapa yang mengharapkan cinta dan kasih sayangnya terhadap keluarganya kekal abadi di dunia sampai di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta dan kasih sayangnya karena Allah semata-semata, serta mengisinya dengan saling menasehati dan tolong menolong dalam ketaatan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

{الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ}

Orang-orang yang berkasih sayang pada waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali orang-orang yang bertaqwa” (QS az-Zukhruf:67).

Ayat ini menunjukkan bahwa semua jalinan cinta dan kasih sayang di dunia yang bukan karena Allah maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian dan permusuhan, dan yang kekal abadi hanyalah jalinan cinta dan kasih sayang karena-Nya[9].

Lebih daripada itu, dengan melaksanakan perintah Allah ini seorang hamba –dengan izin Allah Ta’ala– akan melihat pada diri istri dan anak-anaknya kebaikan yang akan menyejukkan pandangan matanya dan menyenangkan hatinya. Dan ini merupakan harapan setiap orang beriman yang menginginkan kebaikan bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itulah Allah Ta’ala memuji hamba-hamba-Nya yang bertakwa ketika mereka mengucapkan permohonan ini kepada-Nya, dalam firman-Nya,

{وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَاماً}

Dan (mereka adalah) orang-orang yang berdoa: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan:74).

Imam Hasan al-Bashri ketika ditanya tentang makna ayat di atas, beliau berkata, “Allah akan memperlihatkan kepada hambanya yang beriman pada diri istri, saudara dan orang-orang yang dicintainya ketaatan (mereka) kepada Allah. Demi Allah tidak ada sesuatupun yang lebih menyejukkan pandangan mata seorang muslim dari pada ketika dia melihat anak, cucu, saudara dan orang-orang yang dicintainya taat kepada Allah Ta’ala“[10].

Akhirnya, kami menutup tulisan ini dengan berdoa kepada Allah agar Dia senantiasa melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya pada diri kita sendiri maupun keluarga kita.

Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri dan keturunan kami sebagai penyejuk (pandangan) mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa

وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 25 Rabi’ul akhir 1430 H

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Artikel www.muslim.or.id


[1] Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (4/482).

[2] Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal. 637).

[3] HSR al-Bukhari (no. 2278) dan Muslim (no. 1829).

[4] Diriwayatkan oleh al-Hakim dalam “al-Mustadrak” (2/535), dishahihkan oleh al-Hakim sendiri dan disepakati oleh adz-Dzahabi.

[5] Taisiirul Kariimir Rahmaan (hal. 640).

[6] HSR al-Bukhari (no. 1420) dan Muslim (no. 1069).

[7] Fathul Baari (3/355).

[8] Dinukil oleh Ibnul Qayyim dalam kitab “ad-Da-u wad dawaa’” (hal. 68).

[9] Lihat “Tafsir Ibnu Katsir” (4/170).

[10] Dinukil oleh Ibnu Katsir dalam tafsir beliau (3/439).

Jumaat, Mac 26

Menjadi Rebutan: Perlindungan Daripada Allah

7 golongan yang mendapat perlindungan daripada Allah pada hari yang tidak ada perlindungan melainkan perlindungan Allah SWT iaitu

1.imam yang adil,

2.pemuda yang mengabdikan diri untuk beribadah kerana Allah,

3.lelaki yang hatinya sentiasa terpaut dengan masjid,

4.dua orang lelaki yang bersahabat, mereka bertemu kerana Allah dan berpisah juga kerana Allah,

5.lelaki yang digoda oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan kemudian menolaknya lalu berkata: ‘Sesungguhnya aku takutkan Allah’,

6.lelaki yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang tangan kanannya sedekahkan dan

7.lelaki yang menitiskan air mata, beribadah menyebut nama Allah ketika bersendirian.” (Riwayat Muslim).


“Kebaikan itu menyinari wajah (nur), memberi cahaya dalam hati,membuka seluas rezeki, memberi kekuatan tubuh, menambah cinta di hati. Sedangkan keburukan dan dosa itu, memberi kelam di wajah, kegelapan di dalam kubur dan di dalam hati,melemahkan tubuh, menyempitkan rezeki dan memunculkan kebencian di hati.” -Ibnu Abbas RA-

Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar: (Iaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh sesuatu kesusahan, mereka berkata: "Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah kami kembali."
(Al-Baqarah : 155-156)



Rabu, Mac 24

Langit-bumi Malaysia: Kerajaan Allah Taala



"Sebaik-baik kerajaan adalah kerajaan yang mentauhidkan Allah..." jangan lagi buat maksiat.. tidak kira siapa mereka. orang kenamaan atau seorang hamba. ayauh sama2 kita taubat. perlu ingat, ada lagi kehidupan selepas mati. dunia sementara akhirat selamanya.

golongan manusia di malaysia

1. cinta kepada dunia semata2

mereka lupa akan kematian.. fahaman kebendaan dlm segenap kehidupannya. xingat lagi hari kebangkitan. leka bahawa orang terdahulu yang meninggal x akan sesekali kembali lagi ke dunia. mereka tidak yakin akan kehidupan slps mati. beranggapan dunia ini adalah segalanya. dgn itu, mrk tidak lagi berjaga-jaga dalam kehidupannya.
tidak tahu hukum hakam empunya dunia. lakukan maksiat dan rosakkan org ramai jua. mrklah yang rugi dunia apatah lagi di akhirat sana bilamana berjumpa dengan ahli syurga.

2. sesak di dunia malysia dan juga sesak di akhirat sana

meraka yg akidah pegangannya tidak kuat pada ISLAM. islam pada nama semata-mata. tidak lagi merasai pripentingnya iman dan islam.akidah sentiasa bergelora.sekalipun mereka nmpaknya beribadah dan berbuat baik, akn tetapi keyakinan dan pegangan mereka kepada ALLAH, rasul dan kiamat adalah merupakan gambaran kulit semata2. tidak lagi meletakkan al-quran sbg matlamat dan landasan kehidupan.

3. gol yg menjadikn bumi malaysia sbg jambatan dan bekalan utk negeri akhirat

mereka adalah org yg sepatutnya hidup di bumi mlysia. bila diberikan kuasa, mereka memelihara agama. bila dibebankan dgn amanah mereka menjalankn dgn penuh tggjwb. tidak ada budaya RASUAH, LOMPAT KATAK LOMPAT, KEZALIMAN KPD ORG BAWAHAN, ROBOH MASJID DAN SURAU, TIDAK SEKAT ORG YANG BELAJAR AGAMA. mereka mengetahui harga duNIA berbanding akhirat. padanya dunia tidak ada nilaian TIDAK LEBIH spt bangkai BINATANG. akhIrat segalanya.dunia tidak AKAN melalaikan mereka. merekaLAH ORG2 MUKMIN.

SEMOGA MENJADI MUHASABAH PADA DIRI KITA DAN KELUARGA SELURUHNYA BUMI MALAYSIA...

Sabtu, Mac 20

KITA PEDULI: Berita Pelik Dalam Web Kelab UMNO

3 Rabiulakhir 1431H
Oleh : ibnuirfadzil.blogspot.com

Bandingkan di antara dua berita ini. Pertama disiarkan di dalam web Kelab UMNO Luar negara, manakala berita yang kedua disiarkan di dalam Web PMRAM.org. Kesahihan antara dua berita ini, sudah diketahui umum.

Pertama :

PELAJAR MALAYSIA MAUT JATUH BANGUNAN DI KAHERAH

Kaherah 12 Mac - Gelak tawa berakhir dengan tangisan apabila seorang pelajar Malaysia, Wan Farhan Bin Wan Han maut akibat terjatuh dari tingkat 4 sebuah bangunan di Kaherah. Peristiwa dipercayai berlaku apabila pelajar tersebut dikatakan bergurau bersama temannya dan menaiki sebuah kerusi sebelum terjatuh terus ke tanah.

Pelajar perubatan tahun 1 tersebut telah mengikuti pengajian di Universiti Tanta, Kaherah. Arwah Wan Farhan dikebumikan di kaherah atas persetujuan keluarganya, mandi jenazah, sembahyang serta pengebumian telah dilakukan oleh pihak MSD dengan bantuan pelajar ahli-ahli Kelab UMNO Kaherah di sana.

Sama-sama kita memberi sedekah al-Fatihah kepada Allahyarham Wan Farhan, semoga rohnya ditempatkan bersama-sama golongan orang-orang beriman.

Kedua :

Pelajar Perubatan Cawangan Tanta Meniggal Dunia Di Iskandariah

ISKANDARIAH, 11 Mac - Seorang pelajar Malaysia yang menuntut di jurusan Perubatan di Universiti Tanta, telah meninggal dunia kelmarin akibat terjatuh dari balkoni tingkat 4 di sebuah bangunan di Iskandariah. Allahyarham dikenali sebagai Mohd Sarhan bin Ahmad Khan merupakan penuntut tahun satu Fakulti Perubatan Universiti Tanta.

Kejadian tersebut berlaku kira-kira jam 10 malam waktu tempatan (4 pagi waktu Malaysia) dan pihak polis mengelaskan kejadian tersebut sebagai kemalangan tanpa sebab. Ini berikutan hasil siasatan yang dilakukan, tiada saksi khusus yang menyaksikan kejadian tersebut berlaku.

Jenazah Allahyarham Mohd Sarhan telah selamat disemadikan di Tanah Perkuburan Keledang yang merupakan tanah perkuburan baru bagi warganegara Malaysia. Presiden PMRAM, Saudara Abdul Mu'izz bin Muhammad, bersama-sama dengan Presiden PERUBATAN, Saudara Muhammad Husaini bin Salleh, telah menyempurnakan jasad allahyarham di salah sebuah hospital di Iskandariah.

Jenazah allahyarham telah disembahyangkan di Dataran Kompleks Hayyu 'Asyir, Kaherah dan telah di bawa ke tanah perkubuiran selepas itu. Pihak PMRAM merakamkan sekalung ucapan takziah kepada keluarga allahyarham atas pemergiannya dan semoga rohnya dicucuri rahmat Allah SWT dan berada di dalam golongan orang-orang yang soleh.

Ulasan :

Hakikatnya berita ini telah pun diketahui umum. Saya tidak pasti, samada berita yang disiarkan di dalam web Kelab UMNO itu adalah kes yang berlainan, ATAU berita tersebut salah. Sekiranya berita ini salah, maka suka untuk saya betulkan beberapa kesalahan tersebut.

1. Nama mangsa

Nama sebenar mangsa bukanlah Wan Farhan Bin Wan Han. Tetapi nama sebenar beliau ialah Mohd Sarhan bin Ahmad Khan.

2. Bagaimana boleh terjatuh?

Di dalam web Kelab UMNO mengatakan bahawa dia terjatuh disebabkan bergurau dengan teman, dan terjatuh disebabkan duduk di atas kerusi. Tetapi apa yang terjadi sebenarnya, tiada saksi yang mengetahui bagaimana dia boleh terjatuh.

3. Universiti Tanta, Kaherah?

Tidak pernah saya temui Universiti Tanta yang terletak di Kaherah. Bahkan kes ini dikatakan berlaku di Kaherah. Buat malu.

4. Ahli Kelab UMNO membantu?

Entah. Tidak pula kelihatan ahli UMNO ketika pengebumian tersebut. Ketika solat jenazah juga tidak kelihatan. Entah.. Mungkin saya yang tidak ternampak. Anda boleh klik di sini

5. Tempat kejadian

Memang benar, mangsa jatuh dari tingkat 4. Tetapi ia berlaku di Iskandariah. Bukan di Kaherah sepertimana yang diberitakan di dalam Web Kelab UMNO.

Muhammad Mujahid bin Ir Haji Mohammad Fadzil
Fakulti Usuluddin, Jabatan Akidah dan Falsafah
Universiti al Azhar

Kecintaaan kami kepadamu ya RASULULLAH صلى الله عليه وسلم

Kecintaan Seorang Sahabat رضي الله عنه

Dari 'Aisyah رضي الله عنه katanya, "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم seraya berkata, "Wahai Rasulullah engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri dan engkau lebih aku cintai daripada orang tuaku. Jika aku berada di rumah, aku senantiasa merindukan dan tak sabar untuk secepatnya dapat bertemu dan melihatmu. dan apabila aku teringat kematianku dan kematianmu, tetapi aku tahu engkau kelak dimasukan ke dalam surga, tentunya engkau akan ditempatkan di surga yang paling tinggi beserta para Nabi. Sedangkan jika aku dimasukkan ke dalam surga, aku takut jika kelak tidak dapat melihatmu lagi". Nabi صلى الله عليه وسلم tidak menjawab ucapan orang tersebut sampai Jibril menurunkan firman Allah,

Artinya: Dan barang siapa mencintai Allah dan Rasul-Nya mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu Nabi-nabi, para Shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan merekalah teman yang sebaik-baiknva. (An Nisaa': 69)

(Thabrani, Abu Nuaim. Al-Hilyah. 4/240)

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنه dikatakan ada seorang lelaki datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم seraya berkata. "Wahai Rasulullah aku sangat mencintaimu dan selalu mengingatimu. tapi vang aku takutkan jika kelak engkau dimasukkan ke dalam surga di tingkat yang paling tinggi sedangkan aku dimasukkan di tempat yang tidak sama denganmu, maka aku takut tidak dapat lagi melihatinu kelak di akhirat". Rasulullah SAW tidak menjawab ucapan lelaki itu sampai Allah menurunkan fimian-Nya. Wa man yutiillah war Raszila fa ulaika ma'al ladzina...(An Nisaa': 69). Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم membacakan ayat tersebut di hadapan lelaki itu dan mendoakanya."
(Thabrani, Al-Haitsami. 4/7)

Kecintaan Sa'ad bin Mu'adz رضي الله عنه

Dari Abdullah bin Abu Bakar رضي الله عنه., '.Sesungguhnya Sa'ad bin Muadz رضي الله عنه, berkata kepada Nabi صلى الله عليه وسلم "Ya Rasulullah. maukah engkau kami buatkan sebuah benteng dan kami siapkan di sisimu sebuah kendaraan. Kemudian kami maju berhadapan dengan musuh, jika kami diberi kemenangan oleh Allah maka itulah yang kami harapkan. tapi jika terjadi sebaliknya, maka engkau dapat segera pergi dengan kendaraan ini. menemui pasukan kita yang masih ada di belakang kita. sebab di belakang kami tertinggal sejuklah kaum yang sangat mencintaimu. Sungguh andaikata mereka tahu bahwa engkau akan berperang pasti mereka akan ikut semuanya. Akan tetapi di karenakan mereka tidak tahu bahwa engkau akan menemui pasukan musuh seperti ini. maka tidaklah heran jika sebagian orang tidak ikut bersama engkau."Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلمmenyatakan terima kasihnya dan mendoakan kebaikan baginva, kemudian mereka membangunkan sebuah benteng bagi Nabi
(Ibnu Ishaq, Al-Bidayah 3/268)

Selasa, Mac 16

Islam memelihara 5 unsur penting kemuliaan insan

Islam memelihara 5 unsur penting kemuliaan insan iaitu Agama , Nyawa , Aqal , Keturunan dan Harta. Negara dan rakyatnya akan selamat jika menghayati dan melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan mereka serta pentadbiran Negara .


a- [ Agama ] Islam tidak membenarkan perlakuan keluar masuk agama [murtad] secara bebas kerana ia menggambarkan seseorang itu bukan sahaja tidak konsisten tetapi menghina kesucian agama . Jika kerjaya dan rumahtangga boleh difahami oleh semua insan bahawa ianya memerlukan satu komitmen yang tinggi untuk berjaya maka kenapa terlalu sukar bagi sebahagian masyarakat untuk memahami bahawa agama lebih lebih lagi memerlukan komitmen kerana ia melibatkan perjanjian kita dengan Tuhan [Allah] untuk taat dan patuh .


b- [ Nyawa ] Islam meletakkan nyawa dengan satu nilai yang tinggi selepas agama yang dianugerahkan oleh Allah swt. Justeru nyawa dipertahan dengan segala hak penjagaan yang rapi . Islam melarang ummatnya membinasakan diri sendiri mahupun orang lain tanpa hak . Keselamatan menjadi isu penting yang akan dipelihara oleh Islam . Islam meletakkan rakyat dan mereka yang berlindung di bawahnya selamat dan sejahtera . Laksana islam rakyat rasa selamat dan negara aman .


c- [ Aqal ] Islam melihat aqal adalah fungsi utama memartabatkan manusia untuk hidup sebagai pengendali tamaddun dan peradaban di dunia ini . Hilang aqal dan kewarasan maka hilanglah karamah atau kemuliaan seorang insan sedang aqal inilah yang membezakan mereka dengan binatang . Apabila manusia hilang aqal dan tenggelam dalam kemabukan umpamanya akan membuatkan manusia hilang perikemanusiaan dan akhirnya mereka akan berperikebinatangan. Berlakulah jenayah yang kejam dan sadis . Laksana islam aqal terpelihara dan tamadun akan terbina.


d- [ Keturunan ] Islam mengambil nasab atau keturunan sebagai unsur yang dipelihara kerana ia juga asas kepada kemuliaan manusia . Bukankah hina jika insan itu lahir ke bumi tanpa ayah lalu digelar anak luar nikah atau anak haram . Justeru Islam melarang keras perbuatan zina dan sex bebas kerana ia perbuatan yang hina dan merosakkan keturunan . Laksana Islam selamat keturunan dan masyarakat jadi mulia .


e- [ Harta ] Islam turut memelihara harta kerana ia adalah alat bantu kehidupan . Melangsungkan kehidupan yang bahagia dan selesa memerlukan harta yang secukupnya . Perbuatan merosakkan harta peribadi atau awam seperti vandalisme adalah salah di sisi agama . Lebih – lebih lagi harta rakyat dan Negara. Laksana Islam selamat harta Negara dan selamat harta rakyat .

Isnin, Mac 15

SELASA, 16 MAC: Hari sedunia selamatkan Al-Aqsa




APAKAH PERANAN DAN TUGAS KITA DALAM MELAKSANAKAN HAK KE ATAS SAUDARA SEISLAM KITA DI TANAH BERKAT, BUMI AL-AQSA.......

Istisqa: MB Kelantan ikut sunah Nabi




KOTA BHARU, 15 Mac: Pensyarah Kolej Islam Antarabangsa Sultan Ismail Petra (Kias), Ustaz Mohd Azhar Abdullah berkata, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat telah meneruskan amalan solat sunat yang diteruskan oleh para nabi termasuk Nabi Muhammad s.a.w. sebelum ini.

“Andainya itu ajaran baginda Rasulullah, maka Tuan Guru telah mengikut amalan berkenaan yang telah diajarkan oleh baginda sewaktu musim kemarau berlaku di zamannya,” ujarnya lagi.

Katanya, memandangkan agama itu hidup di negeri Kelantan, menyebabkan pemimpinnya mengamalkan amalan sunnah tersebut termasuk dalam memohon hujan apabila negara ini dilanda panas dan kemarau baru-baru ini.

Tambahnya, setiap ujian yang melanda itu ada hikmahnya yang tersendiri, iaitu sebagai bala terhadap pendosa-pendosa yang dikenali sebagai kifarat Allah.

Sambungnya, selain itu juga ianya sebagai suatu peringatan kepada mereka agar tidak melakukan perkara yang dilarang Allah, kerana bala Allah akan menimpa mereka walaupun bukan melakukan dosa.

Kejadian hujan lebat yang turun pada rakaat pertama pada program solat sunat istisqa Jumaat lalu disifatkan sebagai Allah telah memperkenankan doa-doa setiap hamba, khususnya mereka yang paling hampir denganNya.

Anggota Exco kerajaan negeri, Dr Mohammad Fadzli Hassan, ketika diminta mengulas berhubung solat sunat tersebut memberitahu Allah ingin menunjukkan kebesaran-Nya, apabila hamba memohon, Allah terus memperkenankannya.

“Kita sepatutnya rasa bersyukur kerana mempunyai seorang Menteri Besar sepertinya yang begitu sukar dicari. Saya juga ingin peringatkan pada pihak tertentu yang sering memfitnah serta mengadu-domba Tuan Guru, takutlah dengan doa-doanya,” ujarnya lagi.

Katanya, sejak Tuan Guru dinobatkan sebagai seorang pemimpin Islam berpengaruh dunia, tekanan terhadapnya begitu hebat.

“Jadi saya ingin mengingatkan, berhati-hatilah dengan doa tok guru jangan sekali-kali diambil mudah,” ujarnya lagi.

Jumaat lalu, hujan tiba-tiba turun pada rakaat pertama solat sunat istisqa sewaktu Menteri Besar itu mengimamkan solat tersebut.

Akibatnya ribuan yang hadir untuk solat tersebut termasuk anggota-anggota Exco kerajaan negeri, dan lain-lain pimpinan basah kuyup terkena hujan.

Kekuatan Ukhuwah Islamiah

Ukhuwah Islamiah (persaudaraan Islam) adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.

Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah Saw. membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.

Pada abad ke-15 Hijriah ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.

Kedudukan Ukhuwah dalam Islam

Ukhuwah Islamiah adalah nikmat Allah, anugerah suci, dan pancaran cahaya rabbani yang Allah persembahkan untuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan pilihan. Allahlah yang menciptakannya. Allah berfirman,

﴿فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا﴾

"...Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara..." (QS: Ali Imran: 103).

Ukhuwah adalah pemberian Allah. Ia berfirman,

﴿لَوْ أَنفَقْتَ مَا فِي الأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ اللهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ﴾

"...Walaupun kamu membelanjakan semua (kakayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka... (QS: Al-Anfal: 63)"

﴿وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ﴾

"...Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu." (QS: Ali Imran: 103).

Selain nikmat dan pemberian, ukhuwah juga kelembutan, cinta, dan kasih sayang. Rasulullah Saw. bersabda,

"مثل المؤمنين في توادِّهم وتراحُمِهم، كمثل الجسدِ الواحدِ، إذا اشتكى منه عضوٌ، تداعى له سائرُ الأعضاء بالسهر والحمى"

"Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya." (HR. Imam Muslim).

Ukhuwah juga membangun umat yang kokoh. Ia adalah bangunan maknawi yang mampu menyatukan masyarakat manapun. Ia lebih kuat dari bangunan materi, yang suatu saat bisa saja hancur diterpa badai atau ditelan masa. Sedangkan bangunan ukhuwah Islamiah akat tetap kokoh. Rasulullah Saw. bersabda,

"المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا"

"Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya." (HR. Imam Bukhari).

Ukhuwan tak bisa dibeli dengan uang atau sekedar kata-kata. Tapi ia diperoleh dari penyatuan antara jiwa dan jiwa, ikatan hati dan hati. Dan ukhuwah merupakan karakteristik istimewa dari seorang mukmin yang saleh. Rasulullah Saw. bersabda,

"المؤمن إلف مألوف، ولا خير فيمن لا يألف ولا يؤلف"

"Seorang mukmin itu hidup rukun. Tak ada kebaikan bagi yang tidak hidup rukun dan harmonis."


Dan ukhuwah Islamiah ini diikat oleh iman dan taqwa. Iman juga diikat dengan ukhuwah. Allah berfirman,

﴿إنما المؤمنون إخوة﴾

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS: Al-Hujurat: 10)."

Artinya, mukmin itu pasti bersaudara. Dan tidak ada persaudaraan kecuali dengan keimanan. Jika Anda melihat ada yang bersaudara bukan karena iman, maka ketahuilah itu adalah persaudaraan dusta. Tidak memiliki akar dan tidak memiliki buah. Jika Anda melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman yang tidak sempurna, belum mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa berakhir dengan permusuhan. Allah berfirman,

﴿الأَخِلاَّءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ ﴾

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS: Al-Zukhruf: 67).

Keutamaan Ukhuwah Islamiah

Dari ukhuwah Islamiah lahir banyak keutamaan, pahala, berpengaruh positif pada masyarakat dalam menyatukan hati, menyamakan kata, dan merapatkan barisan. Orang-orang yang terikat dengan ukhuwah Islamiah memiliki banyak keutamaan, diantaranya:

1. Mereka merasakan manisnya iman. Sedangkan selain mereka, tidak merasakannya. Rasulullah Saw. bersabda,

"ثلاثة من كن فيه وجد بهن حلاوة الإيمان: أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وأن يحب المرء لا يحبه إلا الله، وأن يكره أن يعود إلى الكفر بعد أن أنقذه الله منه كما يكره أن يُقذف في النار"

"Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka." (HR. Imam Bukhari).

2. Mereka berada di bawah naungan cinta Allah, dilindungi Arasy Al-Rahman. Di akhirat Allah berfirman,

"أين المُتحابُّون بجلالي، اليومُ أُظِلُّهم في ظلي يوم لا ظلَّ إلا ظِلي"

"Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku." (HR. Imam Muslim).

Rasulullah Saw. bersabda,

"إن رجلاً زار أخًا له في قرية أخرى، فأرصد الله تعالى على مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فلما أتى عليه، قال: أين تريد؟ قال: أريد أخًا لي في هذه القرية، قال: هل لك من نعمة تَرُبُّها عليه؟ قال: لا، غير أنني أحببته في الله تعالى، قال: فإني رسول الله إليك أخبرك بأن الله قد أحبَّك كما أحببْتَه فيه"

"Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, "Mau kemana?" Orang tersebut menjawab, "Saya mau mengunjungi saudara di desa ini." Malaikat bertanya, "Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?" Ia menjawab, "Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah." Malaikat pun berkata, "Sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya." (HR. Imam Muslim).

3. Mereka adalah ahli surga di akhirat kelak. Rasulullah Saw. bersabda,

"من عاد مريضًا، أو زار أخًا له في الله؛ ناداه منادٍ بأنْ طِبْتَ وطاب مَمْشاكَ، وتبوَّأتَ من الجنةِ مَنْزِلاً"

"Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, 'Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga." (HR. Imam Al-Tirmizi).

Rasulullah Saw. bersabda,

"إن حول العرشِ مَنابِرَ من نورٍ، عليها قومٌ لِبَاسُهم نورٌ، ووجوهُهم نورٌ، ليسوا بأنبياءَ ولا شهداءَ، يَغبِطُهم النبيُّونَ والشهداءُ". فقالوا: انعَتْهم لنا يا رسول الله. قال: "هم المتحابُّون في الله، والمتآخون في الله، والمُتزاوِرُون في الله" الحديث أخرجه الحافظ العراقي في تخريجه للإحياء وقال: رجاله ثقات (2/198) عن أبي هريرة رضي الله عنه.

"Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah." Para sahabat bertanya, "Beritahukanlah sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah." (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat).

4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan hamba dengan Allah.

وقد سُئل النبي صلى الله عليه وسلم عن أفضل الإيمان، فقال: "أن تحب لله وتبغض لله...". قيل: وماذا يا رسول الله؟ فقال: "وأن تحب للناس ما تحب لنفسك، وتكره لهم ما تكره لنفسك"

Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, "...Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah..." Kemudian Rasul ditanya lagi, "Selain itu apa wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri." (HR. Imam Al-Munziri).

5. Diampunkan Dosa. Rasulullah Saw. bersabda,

"إذا التقى المسلمان فتصافحا، غابت ذنوبهم من بين أيديهما كما تَسَاقَطُ عن الشجرة

"Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon." (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Iraqi, sanadnya dha'if).

Syarat dan Hak Ukhuwah

1. Hendaknya bersaudara untuk mencari keridhaan Allah, bukan kepentingan atau berbagai tujuan duniawi. Tujuannya ridha Allah, mengokohkan internal umat Islam, berdiri tegar di hadapan konspirasi pemikiran dan militer yang menghujam agama dan akidah umat. Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya..." (HR. Imam Bukhari).

2. Hendaknya saling tolong-menolong dalam keadaan suka dan duka, senang atau tidak, mudah maupun susah. Rasul bersabda, "Muslim adalah saudara muslim, ia tidak mendhaliminya dan tidak menghinanya... tidak boleh seorang muslim bermusuhan dengan saudaranya lebih dari tiga hari, di mana yang satu berpaling dari yang lain, dan yang lain juga berpaling darinya. Maka yang terbaik dari mereka adalah yang memulai mengucapkan salam." (HR. Imam Muslim).

3. Memenuhi hak umum dalam ukhuwah Islamiah. Rasul bersabda,

"حق المسلم على المسلم ست: إذا لقيه سلَّم عليه، وإذا عطس أن يشمِّته، وإذا مرض أن يعُوده، وإذا مات أن يشيعه، وإذا أقسم عليه أن يبرَّه، وإذا دعاك فأجِبْه"

"Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia melaksanakannya." (HR. Imam Muslim).

Contoh Penerapan Ukhuwah Islamiah

1. Rasul mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar, antara Aus dan Khazraj. Saat itu Rasul menggenggamkan tangan dua orang, seorang dari Muhajirin dan seorang lagi dari Anshar. Rasul berkata pada mereka, "Bersaudaralah karena Allah dua-dua."

Maka Rasulullah mempersaudarakan antara Sa'ad bin Rabi' dan Abdurrahman bin Auf. Saat itu, Sa'ad langsung menawarkan setengah hartanya kepada Abdurrahman, memberikan salah satu dari dua rumahnya. Bahkan ia siap menceraikan salah satu istrinya supaya bisa dinikahi oleh Abdurrahman.

Pemuliaan keimanan kaum Anshar ini diterima kaum Muhajirin dengan keimanan pula, sehingga Abdurrahman bin Auf berkata, "Biarkanlah harta, rumah, dan istrimu bersamamu. Tunjukkanlah aku pasar." Maka Abdurrahman meminjam uang dari Sa'ad, sehingga Allah membukakan pintu-pintu rizki baginya, sehingga Abdurrahman bin Auf menjadi salah satu sahabat Nabi yang sangat kaya.

Allah berfirman, "Bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-(Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madiah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah pada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang-orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang diperlihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS: Al-Hasyr: 8-9).

2. Setelah perang Badar, kaum Muslimin menawan 70 orang musyrikin. Salah seorang dari kaum musyrik itu bernama Aziz, saudara kandungnya sahabat Rasul bernama Mus'ab bin Umair.

Ketika Mus'ab melihat saudara kandungnya, ia berkata pada saudaranya yang muslim, "Kuatkanlah ikatannya. Mintalah uang darinya sesukamu, karena ibunya memiliki banyak uang." Dengan terkejut Aziz berkata, "Apakah seperti ini wasiatmu atas saudaramu?" Mus'ab berkata, "Kamu bukan saudaraku, akan tetapi dia (sambil menunjuk seorang Muslim)." Ini menunjukkan bahwa ukhuwah atas dasar agama lebih kuat dari hubungan darah.

3. Pernah seorang sahabat Rasulullah memberikan segelas air kepada salah satu teman-temannya yang sedang mengembala kambing. Temannya tersebut memberikan air kepada teman kedua. Yang kedua memberikan kepada yang ketiga. Begitulah seterusnya, hingga air tersebut kembali pada yang memberikan air pertama kali, setelah tujuh kali air itu berpindahan tangan.

4. Salah seorang sahabat Rasul bernama Masruq memiliki hutang yang banyak. Namun karena saudaranya bernama Khaitsamah juga berhutang, maka Masruq membayar hutang Khaitsamah tanpa sepengetahuannya. Sedangkan Khaitsamah, mengetahui saudaranya masruq memiliki hutang yang banyak, ia pun membayarnya tanpa sepengetahuannya Masruq.

Semoga Allah menjadikan kita saling bersaudara karena-Nya.